Hukum Makmum Masbuk Membuat Jamaah Baru, Berikut Ini Perbedaan Pendapat Para Ahli

- Jumat, 17 Maret 2023 | 18:30 WIB
Gambbar Muslim yang sedang meakukan shalat jamaah (foto by pixabay)
Gambbar Muslim yang sedang meakukan shalat jamaah (foto by pixabay)

PUSTAKA.CO.ID - Persoalan seputar Shalat memang tidak ada habisnya, sepertihalnya makmum masbuk, apakah makmum masbuk (makmum yang tertinggal beberapa rakaat dari Shalat jamaah) bisa meneruskan sisa rakaat secara Berjamaah apa tidak?

Shalat fardu Berjamaah lebih baik dari pada Shalat menyendiri. Ketika Shalat Berjamaah, adakalanya makmum dalam kondisi mengikuti semua rakaat imam.

Adakalanya dalam keadaaan masbuk yaitu tidak mengikuti semua rakaat imam, sehingga wajib menambah rakaat, sebanyak rakaat yang tertinggal ketika Shalat berjamaan dilaksanakan.

Berdasarkan hadis dari sahabat Abu Qatadah berikut :

إِذَا أَتَيْتُمْ الصَّلَاةَ فَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا

Baca Juga: Kapan Niat Puasa Diucapkan?, Berikut Penjelasan Waktu Puasa dari Berbagai Pendapat

“Jika kalian mendatangi (hendak) Shalat maka mesti datang dengan tenang, apa yang kalian dapatkan dari Shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah”. (HR. al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, 1/129).

Persoalannya ada pada kalimat “fa atimmu” yang artinya “maka sempurnakanlah” apakah menunjukan penyempurnaan Shalat bagi yang masbuk tersebut secara Berjamaah atau masing-masing. Disinilah terjadi perbedaan pendapat.

Begitu juga dengan hadis yang lain, Rasulullah saw pernah masbuk bersama Mughirah bin Syu’bah karena sebab tertentu, sedangkan yang menjadi imam adalah Abdurrahman bin Auf

فَلَمَّا سَلَّمَ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقُمْتُ ، فَرَكَعْنَا الرَّكْعَةَ الَّتِي سَبَقَتْنَا

Baca Juga: Puasa Tapi Lupa Niat, Simak Penjelasan Seputar Niat Puasa Berikut Ini

“Maka ketika dia (Abdurrahman bin Auf) salam, Nabi Saw berdiri, saat yang sama akupun berdiri, lalu kami menyelesaikan rakaat yang kurang sebelumnya” (HR. Muslim, Sahih Muslim, 1/158)

Sebagaimana hadis yang pertama, persoalan yang muncul adalah apakah mereka menyempurnakan rakaat secara munfarid atau Berjamaah.

Sebagian kalangan diantaranya berpendapat menegaskan bahwa penyempurnaan rakaat tersebut maksudnya secara munfarid, bahkan menegaskan ketiadaan dalil masbuk Berjamaah.

Halaman:

Editor: Bahrul Jadid

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Fadhilah Puasa Ramadhan Hari ke-5

Senin, 27 Maret 2023 | 04:07 WIB

Fadhilah Puasa Ramadhan Hari Ke-4

Minggu, 26 Maret 2023 | 04:03 WIB

Fadhilah Puasa Ramadhan Hari Ke-3

Sabtu, 25 Maret 2023 | 02:00 WIB

Fadhilah Puasa Ramadhan Hari ke-2

Jumat, 24 Maret 2023 | 02:35 WIB

Fadilah Puasa Hari Pertama Bulan Ramadhan

Kamis, 23 Maret 2023 | 00:02 WIB

Contoh Materi Kultum Singkat Spesial Bulan Ramadhan

Selasa, 21 Maret 2023 | 09:00 WIB

Solusi Tepat Ketika Pasangan Sedang Marah

Senin, 20 Maret 2023 | 15:00 WIB

5 Tips Mengenal Karakter Pasangan Hidup

Senin, 20 Maret 2023 | 14:00 WIB
X